Karena Iman adalah mata yang terbuka sebelum datangnya cahaya.

Para Rasul seringkali tak tahu apa yang akan mereka hadapi atau terima sesudah perintah dijalani. Mereka tak pernah tahu apa yang menanti di hadapan.

Nuh belum tahu bahwa banjir nantinyatumpahketika di gunung ia menggalang kapal dan ditertawai.

Ibrahim belum tahu bahwa akan tercawis dombaketika pisau nyaris memapas buah hatinya.

Musa belum tahu bahwa lautan kan terbelah saat ia diperintah memukulkan tongkat.

Di Badar Muhammad berdoa, bahunya terguncang isak“Andai pasukan ini kalah, Kau takkan lagi disembah!”dan kitapun belajar, alangkah agungnya iman.

Merekalah para guru sejati. Yang kisahnya membuat punggung kita tegak, dada kita lapang, dan hati berseri-seri. Yang keteguhannya memancar menerangi. Yang keagungannya lahir dari iman yang kukuh, bergerun mengatasi gejolak hati dan nafsu diri. Di jalan cinta para pejuang, iman melahirkan keajaiban. Lalu keajaiban menguatkan iman. Semua itu terasa lebih indah karena terjadi dalam kejutan-kejutan. Yang kita tahu hanyalah, “Allah bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”.

jalan cinta para pejuang_salim a fillah_

Tinggalkan komentar